Kamis, 14 Juli 2016

Cara Mengajari Anak Membaca di bawah 5 tahun dengan Mudah dan Nyaman

Banyak orang tua yang bilang bahwa anak usia 5 tahun mestinya kegiatan yang utama adalah bermain dan mengenal dunia dengan baik dan perilaku yang utama sehingga tidak perlu belajar membaca ataupun menghitung karena bisa bikin anak stress. Itu sangat betul sekali dan saya pyn setuju namun tidak selamanya betul, karena ada juga anak-anak yang bisa diajari membaca ataupun menghitung dan tidak mental  si anak, tidak bikin stress, malah mereka juga suka asalkan caranya betul. Dan di sini saya akan share cara mengajari anak membaca untuk usia di bawah lima tahun yang sudah saya terapkan pada saudara dan anak-anak kecil di rumah saya sehingga mereka pun bisa sedikit-sedikit lebih pandai membaca dibanding anak seusianya.
mengajari anak membaca sejak dini

Prinsip Awal Mengajari Anak Membaca

Hal pertama yang perlu diperhatikan bahwa pada usia balita di bawah 6 tahun dari nol sampai 5 tahun pada hakekatnya anak unya kecenderungan untuk bermain, bersenang-senang dengan sesamanya dan ini sangat penting bagi emosinya kelak di waktu dewasa. Karena secara tidak langsung mereka juga belajar mengenal sesama manusia, belajar bersosialisasi dengan teman dan ini lebih penting daripada belajar membaca di usia dini. jadi jangan terlalu memaksa, jangan pula terlalu terburu-buru dan punya target bahwa anak anda harus bisa baca usia sekian atau harus bisa ini dan itu. Itu gak wajib dan gak akan mempengaruhi kesuksesannya kelak. Justru kalau ditekan untuk belajar, padahal jiwa dasarnya masih ingin belajar akibatnya dia akan stress, benci dengan yang namanya belajar, dan bisa lebih parah membenci membaca. 

Membaca paparan di atas maka anda akan punya gambaran bahwa mengajari anak kecil membaca mesti dilakukan secara perlahan, melalui proses yang lama dan dilakukan secara halus artinya si anak tidak merasa bahwa dia sedang belajar membaca seperti layaknya oang-orang dewasa. Jadikan kegiatan membaca sebagai sesuatu yang menyenangkan.

Hal kedua yang mesti dilakukan adalah menjadikan kegiatan membaca menjadi hal yang hajar, hal yang menyenangkan bagi si anak. Caranya bagaimana? simpel sekali. Jadikan membaca sebagai budaya di lingkungan keluarga. jika di dalam keluarga tempat anak tinggal ternyata bapak, ibu , kakek, saudara-saudaranya suka membaca maka otomatis tertanam dalam pikiran bawah sadar si anak bahwa membaca adalah hal yang baik, menyenangkan, hal yang wajar dan biasa untuk dilakukan. Mulai sekarang seringlah membaca di depan anak, baca dengan santai dan biarkan si anak mendengar suara anda ketika membaca. Kalau perlu ajak si anak untuk membaca walaupun dia belum bisa baca . Kalau anak sudah tertanam ajaran gemar membaca si anak akan meniru pura-pura membaca padahal dia belum bisa mengerti huruf dan kata-kata.  Kalau suatu ketika si bayi mengganggu anda ketika sedang serius membaca, jangan anda marahi atau menjauh tapi berikan bayi anda buku tersendiri yang dia bisa baca sendiri.

Hal ketiga yang mesti dipahami adalah kemampuan tiap-tiap anak berbeda dan unik. ada anak yang sudah bisa berjalan padahal belum bisa bicara, dan ada pula anak yang sudah bisa bicara tapi terlambat berjalan. Begitu juga dalam hal belajar membaca tiap anak punya kemampuan yang berbeda-beda ada yang bisa cepat dan pula yang lambat. Atau bahkan ada pula yang perlu metode yang berbeda dan lain dari anak umumnya. sehingga anda sekali lagi tidak perlu memaksakannya untuk bisa, biarkan terjadi secara alami sesuai kemauan dan kemampuan si anak.

Kalau anda sudah memahami 3 mindset di atas , selanjutnya anda perlu memahami bagaimana manusia bisa membaca. Anak-anak ataupun dewasa sebetulnya sama saja bahwa kita membaca bukan perhuruf tetapi tiap kata. kalau dulu waktu sekolah dasar kelas 1, kita sering diajari untuk mengeja itu sebetulnya hanya lah alat bantu aja untuk memahami bagaimana keluarnya bunyi-bunyi huruf tersebut. tetapi begitu bisa membaca sebetulnya tidak ada sangkut pautnya antara kemampuan mengeja dengan kemampuan membaca. Ini artinya sebetulnya setiap orang bisa aja membaca kata-kata dan kalimat walupun dia tidak bisa mengeja.

Hal ini bisa dibuktikan dengan mengacak sebuah kata-kata menjadi urutan yang acak asalkan huruf depan dan belakangnya masih benar maka setiap orang dewasa pasti bisa membacanya. 
coba perhatikan kalimat berikut ;
saat ini, saya seadng meunlis baaginamna cara memnabtu anak memabca.
Kalau anda perhatikan ada beberapa kata yang saya ubah susunannya , namun saya yakun anda tetap bisa membaca dan mengerti maksud dari kalimat di atas. ini artinya sebetulnya manusia membaca hanya membutuhkan urutan huruf awal dan akhir saja  sedangkan yang tengah hanya sebagai pelengkap saja.

Begitu juga anak, jika dia diajari bahwa huruf  susunan b-a-p-a-k di baca bapak maka ia akan mengerti bahwa susunan itu bacanya bapak.  Hal ini seperti mengajari anak-anak nama-nama benda saja. Namun tentunya kita tidak bisa memaksakan anak untuk mengerti nama-nama huruf kecuali anak sudah biasa melihat huruf, karena kita tidak bisa mengejari anak mengenal nama benda yang si anak tidak pernah lihat atau tidak dia biasa lihat. Dan andapun tidak perlu memaksakan diri untuk mengajari anak mengeja huruf-huruf untuk setiap katanya karena logika si anak di bawah 5 tahun belum mampu. Kemampuan mengeja biasanya baru dimiliki setelah anak usia 6 tahun bahkan ada yang lebih dari itu baru paham cara mengeja.

Proses Belajar ANak Baca 

Sekarang akan saya share bagaimana saya dulu mengajari anak-anak membaca di rumah saya.
perlu dipahami bahwa cara ini pertama saya terapkan pada adik kandung saya yang paling kecil dan hebatnya ternyata baru usia 4 tahun sudah lancar membaca. Tapi perlu diperhatikan bahwa dasar kemampuan adik saya ini di atas rata-rata hal ini terbukti bahwa di sekolah beliau selalu prestasi, juara lomba-lomba, kalau diajari materi yang baru selalu cepat menangkap, bisa belajar otodidak. artinya adik saya ini terbilang anak cerdas. Dan dia senang aja di ajari membaca. Dan ketika saya terapkan pada anak yang lain ternyata juga bisa hanya saja sedikit lambat tidak seperti pelopornya.

Pertama adalah kenalkan si kecil dengan dunia membaca, caranya seringlah anda membaca di depan si anak. Ajak si anak membaca dan melihat huruf , kata-kata dan kalimat, kenalkan dia pada buku, majalah, koran dan media baca yang ada di sekitar mereka akan mereka tahu bahwa mereka tidak akan bisa mengetahui isi media baca tersebut kecuali dengan membaca.

Kedua ajarkan dia pada huruf vokal aja, jika anda melihat huruf a yang cukup besar untuk ukuran anak-anak . ajari bahwa ini adalah a. Jika di anak melihat huruf I beri tahu bahwa ini namanya I. Jika si anak menemukan huruf U beri tahu dia bahwa itu namanya U. Jika si anak ingin tahu huruf O kasih dia contoh huruf O. dan ajari pula si kecil huruf E. Ajari dia secara alami saja, artinya anda tidak perlu mencari-cari haruf atau menentukan jadual belajar dn lokasi belajar. Ajari si anak secara spontan aja ketika melihay huruf-huruf vokal tersebut. Hal ini tentu tidak sulit kalau si anak sudah terbiasa dengan dunia baca karena huruf-huruf tersebut ada disekitarnya. 

Untuk satu pertemuan hanya ajari satu huruf vokal saja. Jangan ajari terlalu banyak yang membuat anak bingung. Jika ternyata kesulitan jangan ajari anak huruf-huruf yang lain jika dia belum mengerti benar huruf yang sebelumnya. Uji dan kasih tebakan pula jika ketemu huruf-huruf yang pernah diajarkan agar si anak selalu menarik ingatannya kembali. perkiraan saya untuk mengenalkan huruf vokal ini butuh waktu satu bulan, dalam artian si anak sudah hafal betul 5 huruf vokal tadi.

Langkah selanjutnya adalah mengajari anak membaca per suku kata. Tapi sebelum itu si anak perlu di ajari huruf konsonan yang sering di pakai ,  ambil aja 5 atau kalau anda merasa anda merasa bahwa si kecil mampu bisa memilih 10 huruf konsonan yang sering dipakai dan ditemui, seperti hyryf S, D, M,N, T,R, P,G,H,B. huruf-huruf tadi saya pilih berdasarkan pilihan di keyword yang sering saya tekan dan sepertinya huruf-huruf tadi juga sering muncul dalam kosa kata bahasa kita.

Bagaimana dengan sisa huruf yang lain? apakah perlu diajarkan pula? saya sara tidak perlu . Karena kita tidak mengajari anak membaca dengan 28 huruf yang ada. Nanti setelah si anak bisa membaca ketika dia menemui huruf-huruf baru dia akan bertanya tentang huruf tersebut dan cara bacanya. Pada saat itulah, baru kita ajari dia kosa kata huruf baru. Ini artinya mengajari si anak sesuai dengan kemampuannya, sesuai keingintahuannya sendiri bukan kita yang maksa. kita hanya merangsang aja dengan memberi tahu 5 huruf vokal dan 5 atau 10 huruf konsonan.

Anggap aja anak anda sudah paham, hafal dan mengerti 5 huruf vokal dan 10 huruf konsonan sekarang saatnya anda mengajari membaca kata- per kata. Pertaama pilihlah kata-kata yang anak kenal seperti bapa, mama, kaka, nana, nama, dimana, sana, sini, bubu, susu, kaki. kemudian tulislah daftar kata-kata tadi dalam kertas HVS yang lumayan besar dan dapat dilihat oleh anak. tempelkan tulisan kata-kata tadi ada dinding rumah untuk belajar anak. Ajari anak untuk membacanya, dan ajak belajar anak dengan memberi tebakan si anak pada saat santai atau sedang bermain bersama anda.

Ajarkan secara bertahap kata tiap kata jangan langsung banyak kata nanti menjadi bingung. Setelah si anak lancar mengenal kata-kata dalm tulisan maka selanjutnya anda bisa mengajari si anak mengeja kata-kata yang tidak terdapat huruf mati, seperti kata BUKU, SATU, DUA, TIGA, LIMA, MAMA, jangan kata yang terdapat kata huruf mati seperti MAKAN, SANDAL, KARAT dll. NAnti setelah lancar mengeja kata-kata dasar sekitar satu bulan baru kemudian bisa diajari kata-kata yang memuat huruf mati tersebut.

jika lancar proses yang ditempuh sekitar 6 bulan mulai dari mengenal huruf sampai bisa membaca kata per kata kemudian bisa lancar membaca kalimat. Namun ini pun ada syaratnya bahwa si anak sudah lancar berbicara juga lhoo. jangan ajari anak membaca jika si anak seniri belum lancar berbicara, atau tidak paham apa yang dibaca karena anda memberikan materi bacaan orang dewasa seperti buku politik. Jika lambar bisa membutuhkan waktu 1 tahun atau mungkin lebih tapi itupun tidak masalah karena setiap anak juga beda-beda bakat dan minatnya.
sekarang saya akan berikan tups-tips jitu agar proses belajar anak anda semakin baik dan cepat :
1. Anda bisa mengajari anak menghafal huruf dengan cara menyanyi atau memberikan video seperti di bawah ini :

Menyanyi dan senandung adalah cara tercepat membuat anak ingat akan apa yang dikatakan.

 2. Tips kedua adalah membuat anak semakin semangat dan senang belajar yaitu setiap anak bisa membaca, menebak huruf yang ditanyakan kepadanya, setiap keberhasilan anak anda layak dan wajib untuk memberikan pujian atau tanggapan positif kepada anak seperti tepuk tangan, senyum manis, pelukan bahagia. Berikan respon positif agar anak tahu bahwa setiap keberhasialan yang dia perbuat akan mendapatkan feedback positif dari orang tua sehingga si anak semakin senang dan semangat untuk belajar banayak.
3. Jangan jadikan anak kecil anda trauma dan takut untuk salah kaerna setiap proses dan manusia siapapun pasti akan pernah salah dan gagal. Trauma anak terhadap kesalahan dan kegagalan terjadi akibat respon yang salah terhadap kesalahan dan kegagalan si kecil seperti marah-marah, dihukum berat, dicaci, dihina, diremehkan dan direndahkan, dibully. Hal itu semua membuat si anak patah semangat, rendah diri, merasa tidak berguna dan hal negatif lainnya yang akhirnya anak yang masih kecil tidak mau belajar lagi karena takut salah.
ketakutan yang amat sangat juga bisa membuat si anak tidak bisa berpikir benar. Lalu bagaimana jika si anak ternyata salah dalam membaca atau mengeja, apa yang mesti dilakukan oleh bapak atau ibu? Cukup kasih tahu aja kalau itu salah, suruh coba lagi dengan sedikit bantuan dari anda. Jangan bantu 100% cukup beri clue atau bantuan sedikit di awal agar anak terangsang untuk menemukan solusi masalahnya sendiri.

Tutorial ini hanya sekedar share saja dari saya yang belum tentu berhasil bagi anda dan anak anda, jadi perlu juga bagi anda mencari refensi lain dari pakar-pakar pendidikan anak yang bisa anda dapat dari video belajar membaca dari youtube atau ebook dan buku buku .